Daftar Isi

Sematik dan Majas Bagian 2


Majas

Majas adalah salah satu bagian dari gaya bahasa, yaitu cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain atau kiasan.

  • Pleonasme

Memberikan ketrangan pada suatu kata yang sebenarnya telah mengandung keterangan.

Contoh
Nelayan itu mengarungi samudra yang luas samudra itu sudah luas

  • Antiklimaks

Menegaskan sesuatu dengan menyebutkan beberapa hal secara menurun.

Contoh
Jangankan seratus rupiah, sesen pun tak punya.

  • Retoris

Menegaskan dengan mengajukan pertanyaan yang tak perlu dijawab.

Contoh
Bisakah kita pintar tanpa belajar?

  • Reduplikasi

Gaya bahasa penegasan dengan mengulang kata atau bagian kalimat.

Contoh
Sabarlah, sabarlah, semua akan mendapatkan tanda tangan.

  • Tautologi

Menegaskan sesuatu dengan dua kata yang serasi.

Contoh
Cintaku padamu telah berurat dan berakar.

  • Klimaks

Menegaskan dengan menyebutkan bebrapa hal berturut-turut menaik.

Contoh
Perempuan itu sedih, sengsara, dan merana hidupnya.

  • Asidenton

Menegaskan dengan menyebutkan beberapa hal tanpa kata sambung.

Contoh
Kaya, miskin, tua, muda sama saja dihadapan-Nya.

  • Polisidenton

Menegaskan dengan menyebutkan beberapa kata dengan menggunakan kata sambung.

Contoh
Ayah, Ibu, dan Kaka pergi ke Jakarta.

  • Personifikasi

Membandingkan benda mati yang diperlakukan seperti manusia.

Contoh
Kelopak mawar memanggil sang lebah untuk singgah.

  • Metafora

Membandingkan suatu kata dengan kata yang maknanya sejalan dengan yang berupa ungkapan.

Contoh

Raja Siang bersinar di ufuk timur.

matahari

  • Asosiasi

Membandingkan suatu benda yang telah disebutkan dengan benda lain.

Contoh
Mukanya pucat bagai mayat.

  • Metonimia

Membandingkan sesuatu benda dengan benda yang mempunyai nama judul.

Contoh
Hadi membeli Gucci.

  • Litotes

Membandingkan sesuatu dengan kata yang berlawanan arti dengan maksud merendahkan diri.

Contoh
Sudikah singgah ke gubuk kami.

  • Eufimisme

Membandingkan sesuatu dengan kata lain untuk menghaluskan suatu makna.

Contoh
Pemuda itu telah berubah akal.

  • Hiperbola

Membandingkan sesuatu dengan menggunakan kata secara berlebihan maknanya.

Contoh
Cintaku padamu sedalam samudra.

  • Antonomasia

Membandingkan sesuatu dengan kata lain yang sesuai dengan sifatnya.

Contoh
Si pincang itu kini telah tiada.

  • Sinekdok pars-toto

Gaya bahasa yang melukiskan sebagian untuk keseluruhan.

Contoh

Dia telah membeli tiga ekor kambing.

tiga kambing.

  • Sinekdok Totem Pra-parte

Gaya bahasa yang melukiskan keseluruhan untuk sebagian.

Contoh
Orang sunda kulitnya putih.

  • Paradoks

Menyebutkan dua hal yang bertentangan padahal tidak berlawanan karena objeknya berlawanana.

Contoh
Aku kesepian di kota yang ramai ini.

  • Antitesis

Menyebutkan dua kata yang berlawanan untuk menegaskan arti.

Contoh
Besar kecil, tua muda, kaya miskin berduyun-duyun ke pameran seni.

  • Kontradiksi Interminis

Mempertentangkan sesuatu dengan penjelasan semula.

Contoh
Semua warga hadir, kecuali Hadi.

  • Ironi

Sindiran halus.

Contoh
Bagus sekali tulisanmu hampir tak dapat dibaca.

  • Sinisme

Sindiran lebih kasar dari ironi.

Contoh
Mual perutku mendengar ocehanmu.

  • Sarkasme

Sindiran kasar dan menyakiti hati.

Contoh
Dia telah minggat.